Tips Memilih Internet Provider

Gubrak...!
Abis chat sama si kerapansapi yang baru mau blogging, debat kusir masalah koneksi internet. Si kerapan sapi ini dia pake Fastnet dikontrakannya, dengan dinginnya bercuap-cuap "download kayak balapan", hahahahah.....

Kalau kita perhatikan saat ini, setelah perang tarif di dunia telepon (utamanya ponsel) untuk layanan suara, perang tarif mulai merambah ke koneksi internet.
Tidak saja untuk koneksi internet yang bersifat consumer alias pelanggan perorangan, tapi sudah mulai menyentuh wilayah dedicated bandwidth yang umumnya digunakan oleh perusahaan.

Banyak user yang kadang kurang paham dengan bahasa iklan dari pihak provider. Sedikit tips untuk mengetahui seperti apa sih cara kerja bandwidth sebenarnya.

Tipsnya adalah, analogikan bandwidth internet seperti pipa atau jalan tol. Contohnya kita ambil jalan tol.
Jika kita memakai jalan tol sendirian, maka kita bisa melaju kencang atau melaju lambat, ini tipikal dedicated bandwidth, alias sewa koneksi sendiri. 256 kbps sendirian, 512 kbps sendirian misalnya.

Jika kita memakai jalan tol umum, maka kadang-kadang bisa lancar, kadanag-kadang bisa macet, karena dipakai bersama-sama. Ini tipikal bandwidth share. 256 dipake 20 orang, 512 dipake 50 orang misalnya. Bahasa yang sering digunakan salesnya adalah "UP TO". Kita bisa dapat informasi up to berapa, tapi jangan harap bisa dapat informasi valid jumlah user yang memakainya !

Satu hal lagi yang tidak bisa dilupakan, kita harus bisa membedakan antara bandwidth local loop, bandwidth IIX dan bandwidth international.

Satu hal lagi deh, heheheh.... harga tidak pernah bohong, yang bohong kadang-kadang yang jualnya.. hahahaha....